Untitled

Meskipun bitcoin awalnya diluncurkan dengan fokus sederhana untuk menjadi sistem kas digital peer-to-peer global, lanskap mata uang kripto telah berkembang jauh melampaui kasus penggunaan awal sejak awal.

Banyak dari kasus penggunaan tambahan ini telah dikembangkan pada blockchain alternatif dengan bahasa skrip yang lebih ekspresif, seperti Ethereum dan Solana, karena Bitcoin Script agak terbatas dalam hal fungsionalitas secara keseluruhan.

Melalui penggunaan kontrak cerdas yang ditulis dalam beberapa bahasa skrip mata uang kripto yang lebih ekspresif, blockchain alternatif telah mampu menarik jutaan pengguna yang tertarik pada lebih dari sekadar melihat peningkatan jumlah atau melakukan transaksi tanpa sensor.

Tapi apa sebenarnya kontrak cerdas itu? Dan mengapa semua perkembangan ini terjadi di luar jaringan bitcoin? Mungkinkah bitcoin akan mampu mengadopsi semua kasus penggunaan alternatif teknologi blockchain ini? Mari kita lihat lebih dekat persimpangan yang berkembang antara bitcoin dan kontrak pintar.

Memahami Kontrak Cerdas


Kontrak cerdas adalah segala jenis kontrak yang ditegakkan berdasarkan kode, bukan sistem hukum tradisional atau otoritas terpusat lainnya. Kode ini biasanya diterapkan pada jaringan terdesentralisasi dan berbasis blockchain. Kontrak pintar pertama kali dibahas oleh cypherpunk terkenal Nick Szabo pada tahun 1994, kira-kira 20 tahun sebelum konsep tersebut dipopulerkan dengan peluncuran Ethereum.

Kontrak pintar dapat berkisar dari implementasi yang paling sederhana hingga tingkat kompleksitas yang tinggi. Misalnya, dapat dikatakan bahwa transaksi bitcoin standar adalah kontrak pintar. Setelah pengguna bitcoin menandatangani transaksi dengan kunci pribadinya, transfer bitcoin tersebut ke alamat lain dilakukan melalui blockchain. Di sisi lain, protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) di berbagai jaringan blockchain dapat menggabungkan kumpulan kontrak pintar yang berbeda ke dalam aplikasi yang lebih besar seperti pembuatan token sintetis berbasis derivatif dan pertukaran terdesentralisasi dengan pembuat pasar otomatis.

Perlu dicatat bahwa istilah kontrak pintar telah diperluas hingga mencakup hampir semua penggunaan kriptografi di dunia keuangan selama dekade terakhir, karena banyak platform telah menggunakannya sebagai kata kunci untuk menarik investasi dibandingkan hal lainnya. Misalnya, dapat dikatakan bahwa apa yang disebut kontrak cerdas yang melibatkan pihak ketiga tepercaya (biasanya dalam bentuk oracle) sebagai bagian dari desainnya bukanlah kontrak cerdas yang sebenarnya, karena penegakan kontrak tersebut pada dasarnya ada di tangan. dari pihak ketiga. Dengan kata lain, hasil yang diharapkan dari eksekusi kode belum tentu merupakan hukum final dalam skenario tersebut.

Keuntungan Kontrak Cerdas


Jadi, mengapa seseorang menggunakan kontrak cerdas pada blockchain dibandingkan perjanjian tradisional yang didukung oleh sistem hukum setempat? Beberapa potensi keuntungan utama dari kontrak pintar meliputi: